Senin, 03 Agustus 2015

ORIENTASI (Tanda Tanya)

Masa orientasi, ospek, pengenalan kampus atau apapun itu mereka menyebutnya, yaitu sebuah kegiatan pada awal tahun pelajaran baru yang bertujuan untuk mengenalkan peserta didik baru di lingkungan dan suasan baru. Selama ini kita mengenal kegiatan orientasi, peserta didik terlihat aneh-aneh. Peserta didik dibuat telihat sangat jelek. Katanya perlakukan seperti ini melatih peserta didik supaya tidak malu dan gengsi terhadap masyarakat walaupun menggunakan perlengkapan yang aneh-aneh, dan menyamaratakan peserta didik supaya tidak membedakan antara yang kaya dan miskin. Tapi apakah ini tidak membuat mereka malah terlihat hina? Oleh siapa? Selain itu, perlakuan dari panitia kegiatan ini ataupun penyelenggara menerapkan perlakuan untuk melatih mental peserta didik baru. Dimana ini yang menjadi sosok menakutkan bagi peserta didik baru untuk mengikuti kegiatan orientasi. Terkadang peserta didik dikumpulkan di tempat yang luas, mereka dibentak-bentak, dimarahi, bahkan ada perlakuan fisik dari panitia atau para senior mereka. Tentu ini tidak jauh dari kegiatan militer. Belum lagi mereka harus datang sangat pagi dan pulang sore sekali. Banyak lagi hal-hal lainnya yang tidak perlu saya jelaskan lagi, karena sepertinya kita semua sudah mengetahuinya. Dan saya akan bercerita tentang masa orientasi pada mahasiswa baru.

Masa orientasi setiap jenjang pendidikan terlihat selalu sama. Apakah bisa disamakan memperlakukan siswa SMP dengan siswa SMA? Apakah bisa disamakan memperlakukan siswa SMA dengan mahasiswa? Tapi apakah masa orientasi juga harus seperti itu? Suatu hari saya menonton sebuah film yang bercerita tentang peristiwa pada Perang Dunia II. Disana dicerikan, singkatnya tentara angkatan udara yang pesawat perangnya mengalami kerusakan, terjatuh ke laut, hancur tapi pilotnya selamat dan akibatnya ia terjebak di lautan luas, kemudian ditemukan oleh pasukan tentara musuh. Sehingga si angkatan udara tersebut menjadi tawanan perang tentara musuh. Tawanan perang diperlakukan dengan seenaknya, mereka dipukuli, dijemur, diperintah untuk melakukan hal-hal diinginkan tentara musuh, apapun itu tawanan perang harus menurutinya. Sungguh membuat saya kaget, ternyata perlakuan terhadap tawanan perang tidak jauh berbeda dengan kebanyakan kegiatann masa orientasi (banyak menyebutnya ospek) di negara kita. Ini menjadi perhatian bagi saya. Masa Orientasi merupakan suatu kegiatan menyambut peserta didik baru dan pengenalan kampus tanpa tekanan dan beban, juga memeperlakukan peserta didik secara manusiawi dan dituntun untuk menjadi seorang pemimpin, bukan takut bahkan tunduk kepada atasan seperti tawanan perang.

Dari pandangan saya, kegiatan orientasi yang dari waktu ke waktu dilakukan dengan sistem yang tidak jauh berbeda. Saya pun pernah merasakan kegiatan ini ditingkat universitas, akan tetapi hasil dari mengikuti kegiatantersebut saya tidak merasakan manfaat dan tujuan diadakan kegiatan ini, selain rasa lelah dan ide untuk menulis serta mendapatkan pandangan tentang ini. Bahkan saya tidak banyak mendapat pengetahuan tentang kampus yang saya tempati setelah kegiatan orientasi. Ruang Tata Usaha Fakultas saja, saya tidak tahu letaknya, sebelum akhirnya waktu yang memberi tahu saya. Saya berpendapat bahwa kegiatan orientasi ini merupakan sistem yang turun temurun dari zaman negara ini dijajah, sehingga sistem yang tercipta tidak jauh seperti saat perang. Selama saya menjadi mahasiswa banyak sekali orang, dosen, teman ataupun siapa itu yang mengatakan bahwa mahasiswa adalah agent of change (agen perubahan) dimana mahasiswa memiliki pemikiran kritis, solutif dalam menyelasaikan permasalahan, dan tentunya mempunyai semangat yang tinggi.

Saya sebagai mahasiswa ingin melakukan itu, tapi bukan turun ke jalan untuk membakar ban dan berteriak-teriak. Perubahan paling utama yang harus dilakukan adalah perubahan pada diri sendiri sebagai mahasiswa, dimana perubahan dapat dilakukan dengan menciptakan karakter baru mahasiswa. Dari pertama saya mengetahui kalimat “agent of change” memang pandangan saya mengartikan bahwa change in your self, akan terjadi perubahan dalam diri, dimana kita menjadi lebih dewasa, bijaksana, kritis dan solutif dalam memandang permasalahan. Tapi, banyak yang mengatakan, mengkritisi dan mempertanyakan peran mahasiswa sebagai agent of change karena tidak terlihat sering bahkan tidak pernah ada turun ke jalan. Ternyata pandangan saya berbeda, dan saya baru menyadarinya. Tapi, saya tetap teguh pada pandangan saya, karena saya tidak menyamakan dan tidak mengidentikkan mahasiswa seperti pada peristiwa 1998.

Perubahan yang ingin saya lakukan dan mengajak teman-teman semua yaitu untuk melakukan perubahan pada sistem orientasi kita, hanya perubahan kecil sebagai langkah awal dan butuh perjuangan serta dukungan untuk meneriakan ini. Kita tidak harus membuntut pada sistem yang sudah ada, ketika sistem perlu diperbaiki, kenapa tidak dilakukan. Jangan sampai terkena sebuah ilusi perhatian, yaitu mengetahui hal yang penting tapi tidak melakukannya. Seperti ini, banyak orang merasakan tidak enaknya masa orientasi, tapi tidak pernah melakukan perubahan.

Saya menuliskan pada buku, dari pengalaman itu dan dari padangan saya setelah membaca perbandingan kegiatan orientasi dibeberapa negara, hal-hal yang perlu perhatian dan dilakukan perubahan yaitu : Perlengkapan yang digunakan tidak perlu aneh-aneh ataupun pakaian dibebaskan tapi memenuhi peraturan kampus, disini mahasiswa bukan lagi seorang anak kecil yang harus diberitahukan tentang pakaian yang harus digunakan, dan mahasiswa dikampus juga bukan seorang badut. Jika perlu mahasiswa baru didandani seperti seorang profesional yang sudah bekerja, supaya mereka percaya diri karena mereka terlihat keren. Kalau perlu tanda pengenal, gunakan papan nama yang sewajarnya. Mahasiswa pada umumnya selalu di beri tugas untuk membawa makanan dengan nama teka- teki, ya, ini bagus untuk mengembangkan pemikiran mahasiswa, tapi perhatikan kebutuhan, tujuan dan manfaat dari makanan yang dibawa tersebut. Saya sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat memikirkan memanfaatkan kegiatan ini untuk mengenalkan peran kita sebagai seorang kesehatan masyarakat dalam mengenalakan pola makan yang baik, seperti sarapan yang baik, perpaduan makanan yang baik, dan makanan yang memenuhi kebutuhan.

Ketika ada materi yang perlu disampaikan kepada mahasiswa baru, gunakan ruangan yang nyaman, duduk yang nyaman (tidak lesehan), yang bisa membuat mahasiswa baru bisa fokus dalam mengambil pelajaran dari materi yang disampaikan. Selain menerapkan ilmu Ergonomi yang telah dipelajari, ini juga menciptakan suasana yang profesional. Dimana kita dan mereka akan berada pada lingkungan seperti itu ketika bekerja nanti. Ruangan untuk waktu makan juga dapat dimaanfaatkan supaya mahasiswa baru bisa mengenal satu sama lain, dimana dapat dilakukan penataan posisi duduk yang secara psikologis dapat mendukung terjadinya perkenalan. Seperti setiap 2 kursi meja ditata saling berhadapan. Pada saat mengikuti masa orientasi ini, mahasiswa tidak terus berada di dalam ruangan. Mereka dibebaskan untuk berkeliling kampus ataupun dapat dilakukan perkenalan Organisasi kampus, UKM (Unit Kegiaatan Mahasiswa) dengan membuka stand diluar ruangan. Sehingga hal-hal yang berhubungan dengan kampus dapat diketahui oleh mahasiswa baru. Mengadakan acara diluar kampus, untuk mengenal lingkungan sekitar. Mereka bebas melakukan hal yang mereka inginkan dan peraturan yang berlaku pada saat itu dibuat dengan tidak mengekang mahasiswa baru tapi sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran harus dilaksanakan dengan tegas. Datang tidak perlu terlalu pagi, dan pulang tidak terlalu sore. Intinya tidak membuat mereka tertekan. Bukan mengikatkan rantai tapi memberi mereka sayap untuk terbang bebas.

Sesi hiburan pun dapat dilakukan supaya membuat peserta bisa menganal satu sama lain. Seperti perlombaan olahraga, kesenian, atau yang lainnya. Terkadang acara inilah yang paling ditunggu-tunggu mahasiswa baru. Pada penghujung masa orientasi bisa diadakan acara makan malam, dengan suasana parasmanan, memanfaatkan untuk memperkenalkan makanan daerah, hiburan akustik, stand up comedy atau acara yang dapat menghibur dan mengiringi acara makan malam tersebut. Cara ini sepertinya sangat mendukung untuk terciptanya suasana perkenalan satu sama lain. Baik itu antara mahasiswa baru atau dengan para panitia/senior. Dan tak lupa pada acara ini mahasiswa baru bisa unjuk kebolehan masing-masing dan berpartisipasi untuk menghibur pada acara malam tersebut. Memperlakukan mereka dengan dewasa diharapkan masa orientasi yang merupakan acara penyambutan mahasiswa baru bisa menciptakan rasa nyaman dan rasa betah dilingkungan baru mereka, sehingga selaras dengan tujuan diadakannya orientasi. Serta memberikan kesiapan dan semangat untuk menjalankan perkuliahan di pekan selanjutnya.

Zaman terus berkembang, dan pemikiranpun harus terus berkembang. Pada zaman global ini kita harus bisa menciptakan karakter yang profesional. Sekali lagi jangan sampai kita membuntut tanpa memahami apa yang kita ikuti. Masihkah kita akan terus menjalankan cara klasik untuk menghadapi zaman global ini? Bukan berarti kita tidak berkaca pada sejarah dan menghilangkan budaya yang telah ada, tapi kita melakukan perubahan terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki. Hal yang telah saya sampaikan tentang masa orientasi ini hanya sedikit pemikiran dan evaluasi saya terhadap yang telah saya alami. Tentunya dari pandangan saya, bagaimana cara kita untuk menciptakan suatu sistem yang dapat mendukung orang untuk mengenali diri sendiri, sehingga tuntutan menjadi seorang pemimpin bisa tercapai. Kerena ketika sudah kenal dengan diri sendiri, maka ia akan bisa berkembang. Pemimpin bukan hanya kita bisa menguasai orang lain, hal yang menjadi hakekatnya seorang pemimpin adalah bisa menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri. Dan kebebasan melatih untuk bisa memimpin diri sendiri. Ketika sudah mengenali diri sendiri dan dapat memimpin diri sendiri, rasa hormat, tanggung jawab akan muncul. Tentunya hal-hal negatif terhadap diri sendiri dan orang lain yang ada dalam benak diri dapat dikendalikan untuk tidak dilakukan. Jika semua orang mempunyai ini, bayangkan yang akan terjadi.

*Titipan dari seorang sahabat, Azip Hasby

Tidak ada komentar:

Posting Komentar