Jumat, 05 Juni 2015

Bagaimana Cinta menurut Ilmu Psikologi?

Apa sih yang membuat orang saling tertarik? Jawabannya adalah pertama, keterbiasaan. Menurut psikolog sosial, keterbiasaan adalah kondisi yang diperlukan agar relasi yang akrab dapat berkembang.

Lalu yang kedua adalah kesamaan. Coba, mengapa orang tertarik dengan orang lain yang memiliki sikap, nilai, dan gaya hidup yang sama? Jawabannya adalah validasi konsensus. Sikap dan nilai kita memperoleh dukungan jika sikap dan nilai orang lain juga sama dengan kita. Kesamaan mengimplikasikan bahwa kita akan menikmati dan melakukan hal-hal dengan orang yang menyukai hal yang sama dan memiliki sikap yang sama.

Ketiga adalah ketertarikan fisik. Menurut Buss & Barnes, pria cenderung menyukai lawan jenis yang berpenampilan menarik, bisa memasak, dan berhemat. Sedangkan wanita menyukai lawan jenis yang penuh perhatian, jujur, dapat diandalkan, baik, dan berpenghasilan tinggi.

Jika ketertarikan mengawali suatu hubungan, akan timbul kemungkinan untuk memperdalam hubungan cinta. Adapun bentuk-bentuk cinta:
1. Intimacy
Intimacy sebagai proses menemukan diri sendiri sekaligus peleburan diri di dalam diri orang lain.
2. Persahabatan
Wanita lebih banyak memiliki sahabat, lebih membuka diri, dan saling memberikan dukungan. Sedangkan persahabatan pria cenderung lebih bersifat kompetitif, menjaga jarak, dan hanya sharing tantang informasi yang berguna. Pria dan wanita yang bersahabat akan memiliki ketidakjelasan karena adanya batasan seksual sehingga dapat menimbulkan ketegangan dan kebingungan.
3. Cinta Romantis
Disebut cinta bergairah (eros) yang memiliki komponen seksual dan gairah yang kuat, sering mendominasi di periode awal relasi cinta.
4. Cinta Afeksi
Disebut cinta karena kedekatan, terjadi ketika individu menginginkan seseorang berada di dekatnya serta memiliki afeksi mendalam dan perhatian terhadap orang itu.
5. Cinta yang Sempurna
Merupakan bentuk cinta yang paling kuat dan utuh yang melibatkan 3 dimensi (gairah, keintiman, dan komitmen)

Secara biologis, ketika seseorang jatuh cinta, otak akan melepaskan hormon dopamin yang berfungsi untuk menciptakan perasaan bahagia, meningkatkan energi, bersemangat, menurunkan nafsu makan dan konsentrasi, sehingga hormon adrenalin dan norepinefrin juga ikut meningkat yang membuat jantung berdebar dan perasaan gelisah. Hormon endorfin bekerja bersamaan dengan aktifnya hormon feromon yang menimbulkan ketertarikan terhadap lawan jenis.

Terlepas dari semua itu, dalam menjalin suatu hubungan, ada juga yang disebut dengan kegagalan cinta. Kegagalan cinta terjadi jika orang yang kita cintai berulang kali mengkhianati kepercayaan kita, merugikan secara emosional dan finansial, atau kita merasa putus asa karena orang yang kita cintai tidak membalas perasaan kita.

#Wallahualam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar