Sabtu, 07 Maret 2015

Aku Berpisah karena Allah

Oke… mungkin sekarang aku bisa dengan mudahnya mengatakan bahwa cinta kepada lawan jenis yang bukan mahram itu dilarang. Karena cinta lawan jenis yang Allah ridhoi hanyalah cinta yang tumbuh dalam ikatan pernikahan.

Larangan Allah dalam Al-Qur’an udah jelas ko. “Dan janganlah kamu mendekati zina”, aktifitas apa aja yang mendekati zina? Jawabannya ya pacaran atau memiliki hubungan dengan lawan jenis yang bukan mahram. Perlu teman-teman ketahui, bahwa aku  bisa mengatakan hal itu pasti ada sebab-musababnya, pasti ada latar belakang masalahnya. Inilah yang ingin aku share.

Aku mengalami hal yang sama seperti remaja lainnya. Aku pernah suka, kagum, bahkan mungkin jatuh hati pada seorang pria. Aku juga pernah ngerasain bagaimana sakitnya patah hati, dan nangis-nangis gak jelas. Rasanya sakiiiit banget, nyesek, remuk, dan entahlah sulit dideskripsikan dengan kata-kata. Jika kita berani jatuh hati, maka kita juga harus berani patah hati. Katanya sih gitu.

Suatu hari, ibuku pernah ngasih buku yang berjudul “Tuhan, Izinkan Aku Pacaran!” karangan Fikri Habibullah M., selain itu aku juga pernah dipinjemin buku sama temen yang berjudul “Udah Putusin Aja!” karangan Ustadz Felix Siauw. Kedua buku itu inti pembicaraannya sama, bahwa cinta kepada lawan jenis di luar ikatan pernikahan itu haram dan merupakan jalan bebas hambatan menuju zina.



Satu alinea dalam buku karangan Fikri Habibullah M. yang membuat pintu hati terketuk dengan sangat keras adalah “Aku sangat mengkhawatirkan jika Allah cemburu atas hari-hari yang pernah kita tingkahi. Aku sangat takut jika hubungan kita selama ini membuat Dia murka kepada kita. Dan jika itu benar terjadi, sungguh apalah arti aku hidup di dunia ini hanya karena hubungan yang kita bingkai dalam tali setan”. Dan satu kalimat dalam buku itu yang juga membuat aku tersentak adalah, “Pacaran secara tidak langsung akan menimbulkan bekasan psikologis”.

Allah cemburu karena kita akhirnya lebih mencintai dia dari pada Dia, lebih takut kehilangan dia dari pada Dia, lebih takut dia yang marah dari pada Dia yang marah. Padahal Dialah Allah yang telah memberi kita kehidupan, Dialah Allah yang tak pernah tidur untuk menjaga kita. Jika Allah sudah cemburu, artinya kita telah melakukan syirik kecil. Dan kita semua tahu bahwa syirik merupakan dosa terbesar yang tidak terampuni.

Mungkin saat itu aku cuma berhubungan via sms, gak sampe pegangan tangan, apalagi yang lebih jauh dari itu. Tapi  menurut Ustadz Felix, “cuma itu kata yang berbahaya. Karena semua kemaksiatan awalnya juga cuma. Selingkuh itu awalnya cuma temen. Hamil juga awalnya cuma pegangan”. Aku emang gak sampe kontak fisik, tapi secara psikologis hati sudah terkontaminasi.

Saat itu aku juga pernah berpikir bahwa aku cuma smsan ko, ketemu juga jarang. Gak mungkin lah kalo sampe melakukan zina. Tapi aku segera tersadar, bahwa sesuatu yang besar berawal dari sesuatu yang kecil. “Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lisan zinanya menutur, tangan zinanya menyentuh, kaki zinanya melangkah dari hati yang berhasrat dan berharap. Semua itu diwujudkan oleh kelamin atau digagalkannya” (HR. Bukhari). Artinya walaupun cuma smsan aku telah zina mata, telinga, lisan, dan hati. Astaghfirullah..

Kebayang gak gimana galaunya aku saat itu. Aku sampe nangis di depan ibu, ngerasa gak kuat menghadapi semuanya. Di satu sisi aku sedang jatuh hati, tapi di sisi lain Allah melarangku. Kata ibu, ketika kita mengucapkan 2 kalimat syahadat, itu artinya kita harus siap menerima konsekuensi untuk taat pada aturan Allah dan Rasul-Nya.

Namun terlepas dari semua itu, jujur aku merasa bangga. Karena aku merasa Allah telah memilihku sebagai remaja yang special. Di saat remaja seusiaku galau dan bersedih karena ada orang ketiga, aku galau dan bersedih karena orang ketiganya adalah Allah. Kata ibu, jika seseorang berpisah karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Amiin.

Berubah itu emang gak mudah, perubahan butuh keberanian. Tapi hidup adalah pilihan, kalau gak hitam ya putih, bukan abu-abu. Kalau ga positif ya negatif. Kalau ingin selamat ya berhijrahlah dari kehidupan jahiliyyah. Kita harus yakin, ketika ada niat, selalu ada tangan Allah yang menuntunnya. Tinggal kitanya mau apa enggak. Tak ada seorang pun yang mampu mengubah orang lain, kecuali jika ada kemauan dalam dirinya untuk berubah. Allah aja tidak akan merubah suatu kaum jika kaum itu enggan untuk berubah.

#Wallahualam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar